Sabtu, 10 September 2016

BERAMAL TAPI SIA SIA ...


Kita harus mengetahui syarat diterimanya amal tsb, dg harapan amal kita bisa diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.
Di dlm masalah ini ada 3 syarat penting lagi agung yang perlu diketahui oleh setiap hamba yang beramal, jika tdk demikian, mk amal terebut tdk akan diterima.
Pertama, Iman Kpd Allah dg Men-tauhid-Nya “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.”(QS. Al- Kahfi:107)
Tempat masuknya orang2 kafir adalah neraka jahannam, sedangkan surga firdaus bagi mereka orang-orang yang mukmin, namun ada 2 syarat seseorang bisa memasuki surga firdaus tersebut yaitu beriman dan beramal shalih.
Kedua, Ikhlas karena Allah
Mungkin kita sdh bosan mendengar kata ini, seringkali kita dengar di ceramah-ceramah, namun kita tidak mengetahui makna dari ikhlas tersebut.
Ikhlas adalah membersihkan segala kotoran dan sesembahan-sesembahan selain Allah dalam beribadah kepada-Nya.
Yaitu beramal karena Allah tanpa berbuat riya’ dan juga tidak sum’ah.
Orang-orang bertanya: “Wahai Abu Ali, apakah amal yang paling ikhlas dan paling benar itu?”.
Dia menjawab, “Sesungguhnya jika amal itu ikhlas namun tidak benar, maka ia tidak diterima.
Jika amal itu benar namun tidak ikhlas maka ia tidak akan diterima, hingga amal itu ikhlas dan benar. Yang ikhlas ialah yang dikerjakan karena Allah, dan yang benar ialah yang dikerjakan menurut As-Sunnah.”
Kemudian ia membaca ayat: “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabbnya.” (Al-Kahfi :110)
Ketiga, Sesuai dengan Ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dasar dari setiap amal adalah ikhlas dalam beramal dan jujur dalam batinnya sehingga tidak terbesit di dalam pikirannya hal-hal yang merusak amal tersebut, karena segala saesuatu hal yang kita kerjakan harus dilandasi perkara ikhlas ini.
Namun, apakah hanya dengan ikhlas saja, amal kita sudah diterima oleh Allah? “Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya), maka dia tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

0 komentar:

Posting Komentar