Pertanyaan
1. Afwan ustad, bagaimana caranya mengajarkan anak sejak dini masalah tanggung jawab, menjaga kepercayaan dan kejujuran, soalnya anak saya diantar ngaji gak mau ditungguin karena mau maen sama temenya, jadi saya ingin menerapkan secara dini bagaimana mengemban amanat tentang kepercayaan secara dini
Jawab
Mengajarkan mereka tentang tanggung jawab, disesuaikan dengan usia mereka, karena tidak mungkin kita terapkan diluar kemampuan mereka untuk memikul nya, semisal jika ia titipkan amanah uang Rp. 10,000 sebelum berangkat ke tempat kerja, ia bisa amanah kah uang itu utuh sampai kita pulang nanti, jika masih, maka kita bisa memberikan amanah yang lebih besar dari itu. wallahu a`lam
Pertanyaan
1. Mau tanya pak Ustad. Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk putra/i nya termasuk menyekolahkan ke tempat yang agamanya plus. Saya menyekolahkan anak-anak ke SDIT, Tapiii ternyata kadang anak-anak terlalu lelah dalam proses belajarnya. Masuk jam 7 sampai jam 14. Rasanya kasihan sekali, lelah banget. Apa tindakan saya tepat atau tidak memilih sekolah yang + agamanya tapi menguras waktu dan tenaga anak?
Jawab
Saya termasuk "kurang sependapat" jika anak-anak harus kehilangan masa ke kanak kanakan nya, sehingga mereka keburu dewasa sebelum waktu nya, ini keliru. Di saat usia pertumbuhan mereka, tidak jarang kita melihat bahwa mereka harus membawa tas yang lebih berat dari tubuh mereka. Mungkin agak objektif adalah, tetap memberikan hak bermain mereka, juga tetap memberikan kiat terbaik dalam mendidik. Kita tidak ingin seperti michael jackson yang sampai mencurhatkan masa kecil nya dalam bait lagu nya :
have you seen my childhood?
I'm searching for the world that I come from
'Cause I've been looking around
in the lost and found of my heart..
No one understands me
(Michael Jackson)
Bagi yang pernah dengar mendengar lagu Michael Jackson di atas, tentu akan merasaka pedihnya kehidupan yang dirasakan Sang Pop Star dunia tersebut. Melalui lagu tersebut, kita akan paham apa yang menyebabkan Michael Jackson tidak merasakan bagaia hingga akhir hayatnya. Ya, keindahan kehidupan masa kecil yang terenggut, membuat hidupnya penuh kontroversi.
2. Ustadz, sejak usia berapa, anak pisah tidur dengan orang tua/antara anak laki-laki dan perempuan?
Jawab
Sejak usia 7 tahun mereka diperintahkan untuk dipisahkan dalam tempat tidur
Pertanyaan
1. Afwan mau tanya ustadz, bagaimana menyikapi anak yang dari kecil sudah terbiasa shalat 5 waktu tapi giliran remaja tidak mau sholat lagi? sebagai orangtua harus bersikap seperti apa?
Jawab
Pertanyaan 1 M 12 dan 2 M12 hampir sama, coba bunda tengok bagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan kepada kita, perintahkan anak mu untuk sholat di USIA 7 TAHUN, dan pukul lah jika ia meninggalkan sholat di USIA 10 TAHUN, jangan-jangan ada yang keliru dalam penerapan nya. Sudah dipaksakan di usia dibawah 7 tahun, dan terkadang sudah kita berikan hukuman pula, atau yang menjadi bahan renungan selanjutnya adalah kita kurang bijak saat "memerintahkan nya" atau kekeliruan yang selanjut nya mungkin kita belum bisa menjadi model terbaik untuk mereka dalam hal sholat
wallahu a`lam
2. Tidak dipungkiri, kemajuan teknologi membuat anak-anak menjadi lebih kritis dan jeli. Kadang pengaruh tontonan lebih berpengaruh pada sikap dan tingkah laku mereka. Apa yg bisa kami lakukan, sebab sebagai pekerja, orang tua tidak selalu mendampingi mereka, mohon bimbingannya. Serta Ustad bagaimanakah ilmunya jika kita ingin menjadi orangtua yang sukses dalam menjaga amarah, kejengkelan terhadap tingkah polah anak-anak terlalu banyak menuntut terhadap anak disadari ataupun tidak sehingga membuat anak ada dalam kondisi tertekan. mohon jawabannya,jazakallah
Jawab
> Pertama doakan anak anak kita
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud no. 1536. Syaikh Al Albani katakan bahwa hadits ini hasan).
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Tidak doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 1797).
Dalam dua hadits ini disebutkan umum, artinya mencakup doa orang tua yang berisi kebaikan atau kejelekan pada anaknya.
> Kedua, ajarkan anak akan makna komitmen walau orang tua tidak ada
> Ketiga, tegakkan kepadanya reward and punishment jika itu berkaitan dengan komitmen yang telah disepakati
> Keempat, doa saya semoga bunda bisa tetap bekerja dari rumah, karena menjaga amanah Allah berupa anak-anak ini bukan hanya diperhatikan dari sisi materinya saja. wallahu a`lam
Terkadang kita memang mau menang sendiri, ini disadari atau tidak, karena jika kita pulang sudah lelah, kadang anak sudah siap menyambut didepan pintu karena hanya ingin berkeluh kesah di depan ayah bunda nya, tapi tidak jarang orang tua beralibi kepada mereka dengan bahasa verbal : "jangan ganggu mamah, mamah capek, butuh istirahat", padahal kita bisa menggunakan bahasa lain : mamah masih punya tenaga kok untuk dengerin kalian, tapi mamah akan lebih kuat lagi bila mamaah, makan dulu ya nak, atau mamah istiraht sebentar
Pertanyaan
1. Ustadz.. Gimana ya cara menasihati anak perempuan (6thn) agar menepati janjinya. Misal dia pergi main janjinya pulang jam 3, tapi baru pulang jam5 itupun di susulin dulu. Pulang sekolah ga langsung pulang ke rumah malah main sama temennya, pulang skolah jam11 baru pulang ke rumah jam 2, masih pakai seragam TK, itupun juga disusulin dulu padahal udah janji mau langsung pulang ke rumah. Gimana ya ustadz saya jadi emosian terus. Dia sempet bilang mau pergi dari rumah aja karena dimarahin terus. Saya agak keras karena khawatir, lingkungan udh makin ga aman, apalagi dekat sekali dengan terminal. Terima kasih ustadz.
Jawab
Cara nya jika mereka pulang tepat waktu, maka jangan segan-segan untuk memberikan sesuatu kepada mereka, entah pujian, hadiah, atau apa pun. Namun, jika ia pulang agak telat jangan dihukum langsung, tapi coba dengar apa alasan mereka? jika tidak sesuai atau tidak bisa jujur, bahkan bohong, beri tahu jika Allah ta`aala tidak suka bohong, dan mamah juga tidak suka berbohong. wallahu a`lam
2. Ustad, bagaimana mengajarkan anak perempuan berhijab, apakah menunggu sampai baligh baru berjilbab atau bagaimana?
Jawab
Kenalkan aja sejak dini, dengan TIDAK DIPAKSA, karena berhijab itu WAJIB SETELAH AQIL BALIGH, maka bisa juga kita beri contoh dalam bentuk pengajaran kepada mereka, nak... bagus mana, Ayam Hidup berbulu atau yang tidak pakai bulu? nak, mahal mana kue cucur atau kue tart? wallahu a`lam. Dan terpenting adalah keteladanan, jika bundanya tidak berhijab, agak sulit anak berhijab
Pertanyaan
1. Gimana kalo anak tersebut hanya anak angkat kita? Apa bisa anak tersebut jadi ladang akhirat kita juga?
Jawab
Tetap bisa kita jadikan ia ladang akhirat kita, karena itu kelak menjadi shodaqoh jariyyah yang pahalanya mengalir bagi kita dari anak angkat tersebut
Pertanyaan
1. Assalammu'alaikum. Di usia berapa sebaiknya anak mulai diajarkan/dikenalkan dengan ibadah wajib, seperti sholat, puasa dan membaca alquran? Dan bagaimana tips dan trik nya? Jazakallah khair
Jawab
Jika hanya sekedar diperkenalkan, maka sedini mungkin, bahkan saat bayi nangis, kita sedang sholat sebenarnya kita katakan tentang tauhid kepada mereka: nak, bunda sedang menghadap Allah yah.... atau bagaimana anak-anak diajak ke masjid oleh ayahnya, selagi tidak membuat gaduh dengan mengganggu jamaah, Hasan Husain pun diajak Rasulullah sejak dini, ada pun tips nya, jangan tuntut mereka tentang makna kesadaran dlu, akan tetapi bisa dirangsang dengan hadiah-hadiah tertentu, baru setelah itu, ajarkan bahwa pemberiah kita yang telah lalu, tidak ada seberapa nya dari pemberian Allah ta`aala berupa pahala bagi mereka. Hadist Rasulullah diatas adalah langkah yang sangat baik dalam pendidikan kepada anak, dalam hal reward and punishment
2. Assalamualaikum ikut tanya ya ustadz, bagaimana sebaiknya jika anak tertidur diwaktu sholat dan belum melakukan sholat? kalau dibangunkan kadang ga tega kadang anaknya yang gak mau dibangunkan malah nangis-nangis akhirnya malah bikin rame malam-malam? jazakillah atas jawabannya.
Jawab
Wa`alaikumussalam. caranya, bisikkan ditelinga mereka dengan perlahan, sambil pegang ibu jari nya : "Anak bunda yang sholih bangun yuk nak, agar Allah sayang kamu, kita sholat yuk."
Dengan didahului obrolan kita kepada mereka sebelum tidur, siapa yang mau disayang Allah? siapa yang besok mau menjadi jagoan bunda bangun pagi?
3. Assalamu'alaikum ustadz, bagaimana cara mendidik anak agar tidak kecanduan gadget?
Jawab
wa`alaikumussalam... Bunda yang dikasihi Allah karakter anak adalah "hubbut taqlid" senang meniru, habis nonton film si Buta dari gua hantu, cari kayu bikin tongkat ikutan si Buta. Jika yang dilihatnya lingkungannya lebih senang interaksi dengan buku, maka mereka pun besar kemungkinan suka dengan buku. Ayoooo... jangan terlalu sering menyalahkan anak, kita lihat ke dalam diri kita, lebih sering kita terlihat baca Al qur`an, buku bermanfaat oleh mereka atau gagdet?
Pertanyaan
1. Assalamu'alaikum Ustadz. Usia berapakah yang merupakan saat yang tepat untuk mentarbiyah seorang anak? Misal jika saat ini usia anak itu 1 tahun, pengasuhan yang bagaimana yang bisa kita ajarkan pada putra kita? Saya pernah membaca artikel, jika hendaknya anak mendapatkan pengasuhan sesuai usianya. Misal tidak memaksakan mengajarkan suatu hal jika usia seorang anak masih kecil, karena belum saatnya. Karena nanti mereka akan menuntut orang tua saat di akhirat nanti. Apakah betul itu Ustadz?
Jawab
Sejak ia masih berbentuk janin, penting untuk kita renungi, bahwa pendidikan mereka sejak janin, akan mempengaruhi kuat pertumbuhan mereka di saat dewasa. Apa pun yang dipaksakan terkesan "kurang baik", maka pengajaran pun bertahap sesuai dengan usia anak tersebut, sudah banyak kita baca bahwa Rasulullah pun bertahap dalam mendidik anak
Pertanyaan
1. Kalo sudah "terlanjur" anak-anak mengadop hal-hal yang jelek dari orang tuanya bagaimana?
Jawab
Jika sudah terlanjur tidak ada kata tertutup peluang, orang tua harus berbesar hati mengatakan kepada mereka bahwa yang dilakukan di masa lalu adalah hal jelek, kesalahan dan kekeliruan yang tidak patut ditiru, katakan kepada mereka, bahwa kita menyesal melakukan nya, dan tunjukkan kepada mereka bahwa kita sudah berubah
2. Kebetulan saya IRT bekerja ustadz sering merasa bersalah ninggalin anak di rumah. Minta kiat-kiatnya supaya saya jadi ibu yang sholehah untuk anak-anak saya dengan kebersamaan yang terbatas. Jazakallaah ustadz
Jawab
Hampir sama bunda dengan kiat yang ada pada jawaban M12, mungkin hanya pendalaman sedikit, sebagai renungan untuk kita semua jika kita tidak mau mendapatkan "sisa bakti anak-anak" kepada kita, mungkin juga kita sudah harus mulai berfikir untuk tidak memberikan "sisa waktu, sisa tenaga dan sisa kasih sayang kita kepada mereka"
Pertanyaan
1. Assalamualaykum ustadz mau bertanya untuk mempersiapkan kita sebagai orang tua yang sukses apa yang perlu kita siapkan? Lalu buku-buku rekomendasi untuk dibaca oleh calon orang tua apa? Satu lagi, di kalangan kita masih kental dengan tradisi syukuran 4 bulanan, 7 bulanan dsb. Apa itu ada tuntunan nya? Kalau tidak bagaimana tuntutan seharusnya mempersiapkan kehadiran anak? Jazaakallah.
Jawab
wa`alaikumussalam, orang yang ingin sukses mendidik tapi tidak punya ilmu nya, seperti orang yang ingin jadi penulis tapi tidak gemar baca, maka sebuah kemustahilan, maka bekali diri menjadi orang tua yang siap dengan ilmu tentang parenting yang benar. Salah satu buku yang bisa dibaca adalah buku : pendidikan anak dalam islam karya : syekh doktor Abdullah Nasih Ulwan.
Tradisi syukuran memang tidak ada, karena jika setelah 4 bulan si Anak / jabang bayi baru dibacakan "hal-hal positif" maka agak terlambat, karena proses menghadirkan agent of change bahkan sejak memilih calon pasangan hidup bagi kita, terus bergaul secara ma`ruf dan yang tidak kalah penting nya disaat kita hendak berhubungan badan harus memperhatikan tuntunan syar`i
2. Assalamualaikum.... mau tanya berkenaan dengan aqiqah, kalau orang tua belum mengaqiqah kita apa yang perlu kita lakukan, bolehkah kita mengaqiqah dengan uang sendiri?
Jawab
wa`alaikumussalam.... dalam masalah ini ada sebuah hadits yang populer ditengah-tengah masyarakat :
Hadits yang Membicarakan Nabi Mengakikahi Diri Sendiri
Para ulama berselisih pendapat mengenai hukum mengakikahi untuk diri sendiri. Hal ini dikarenakan kevalidan hadits yang membicarakan masalah ini,
أن النبي صلى الله عليه وسلم عق عن نفسه بعدما بعث نبيا
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakikahi dirinya sendiri setelah ia diutus sebagai Nabi” (HR. Al Baihaqi 9: 300).
Imam Nawawi dalam Al Majmu’ (8: 250) berkata, “Hadits ini adalah hadits batil. Al Baihaqi mengatakan bahwa hadits tersebut adalah hadits munkar. Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari ‘Abdur Rozaq, ia berkata, “Mereka meninggalkan ‘Abdullah bin Muharror disebabkan hadits ini.” Disebutkan pula bahwa hadits ini diriwayatkan dari Qotadah dan dari jalur lain dari Anas, namun tidaklah shahih. Initnya, hadits ini adalah hadits bathil. ‘Abdullah bin Muharror adalah dho’if, disepakati akan kedho’ifannya. Al Hafizh mengatakan bahwa dia itu matruk (ditinggalkan). Wallahu Ta’ala a’lam.”
Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad (2: 303) berkata, “Disebutkan Ibnu Ayman dari hadits Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakikahi dirinya sendiri setelah diangkat sebagai nabi. Abu Daud mengomentari hadits ini dalam masailnya bahwa ia pernah mendengar Imam Ahmad menyebutkan hadits Haytsam bin Jamil, dari ‘Abdullah bin Mutsanna, dari Tsumamah, dari Anas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakikahi dirinya sendiri. Imam Ahmad berkata, dari ‘Abdullah bin Muharror, dari Qotadah, dari Anas, ia mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakikahi dirinya sendiri. Imam Ahmad mengatakan hadits ini munkar. Imam Ahmad mendho’ifkan ‘Abdullah bin Muharror.”
Pendapat Ulama Mengenai Mengakikahi Diri Sendiri
Dalam madzhab Syafi’i, penulis kitab Fathul Qorib, Muhammad bin Qosim Al Ghozzi berkata, “Akikah tidaklah luput jika diakhirkan setelah itu. Jika akikah diakhirkan hingga baligh, maka gugurlah tanggung jawab akikah dari orang tua terhadap anak. Adapun setelah baligh, anak punya pilihan bisa untuk mengakikahi dirinya sendiri.”
Beberapa ulama menganjurkan mengakikahi diri sendiri seperti Ibnu Sirin dan Al Hasan Al Bashri. Ibnu Sirin berkata,
لو أعلم أنه لم يعق عني لعققت عن نفسي
“Seandainya aku tahu bahwa aku belum diakikahi, maka aku akan mengakikahi diriku sendiri.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf, 8: 235-236. Sanadnya shahih kata Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 2726).
Al Hasan Al Bashri berkata,
إذا لم يعق عنك ، فعق عن نفسك و إن كنت رجلا
“Jika engkau belum diakikahi, maka akikahilah dirimu sendiri jika engkau seorang laki-laki.” (Disebutkan oleh Ibnu Hazm dalam Al Muhalla, 8: 322. Sanadnya hasan kata Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 2726)
Imam Malik rahimahullah berpendapat tidak perlunya mengakikahi diri sendiri. Imam Malik berkata, “Tidak perlu mengakikahi diri sendiri karena hadits yang membicarakan hal tersebut dho’if. Lihatlah saja para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang belum diakikahi di masa jahiliyah, apakah mereka mengakikahi diri mereka sendiri ketika telah masuk Islam? Jelaslah itu suatu kebatilan.” (Al Mudawanah Al Kubro karya Imam Malik dengan riwayat riwayat Sahnun dari Ibnu Qosim, 5: 243. Dinukil dari Fathul Qorib, 2: 252).
3. Assalamualaikum mau tanya tentang aqiqah, bagaimana kalau kambing untuk aqiqah tersebut pemberian dari kakek buat cucunya?
Jawab
Tidak mengapa sekalipun itu kambing hadiah dari kakek sendiri
4. Assalamualaikum, ustadz bagaimana menyikapi anak yang belum siap mandiri dimana belum ada kesadaran keinginan untuk sholat padahal usianya sudah 13 tahun?
Jawab
wa`alaikumussalam, memang ini seninya mendidik bun, karena butuh kesabaran extra, dan kita tahu semua bahwa sabar susah karena balasannya istimewa (surga), coba kalau mudah, mungkin balasan nya kipas angin :), para nabi saja diingatkan untuk terus menerus mengingatkan keluarganya, coba tengok surat taha ayat 132: perintahkan keluarga mu untuk sholat dan bersabarlah dalam mengerjakan nya. Kita tidak boleh kalah tekun dengan anak-anak, jika mereka tekun beralasan, maka kita tekun mengingatkan. Pecundang dan yang kalah selalu punya 1001 alasan, tapi pemenang dan penyabar hanya punya 1 alasan, yaitu karena mereka tidak punya alasan
Bagus untuk bahan renungan menghadirkan kedewasaan anak
BalasHapus