Minggu, 25 September 2016

Gereja Orthodoks Suriah - Paduan Suara Madah Pujian (Bukan meniru tapi d...





GEREJA ORTODOKS SURIAH

http://syrian-orthodox.com
-
Sejarah menyebutkan, paham ortodoks lahir dari perselisihan antara Gereja Alexandria, Gereja Roma, dan Kaisar Konstantin. Puncaknya, pada masa Kaisar Bizantium Marqilanus (450-458 M) seabad lebih sebelum Nabi Muhammad lahir di Mekkah (571). Kala itu, tepatnya pada tahun 451, diadakan Majma Khalkaduniyah (Konsili Kalkedonia) dalam hal ketuhanan.
-
Pusat: 
Antiokhia, sekarang Damaskus
Wilayah:
Suriah, Libanon, Israel, Irak, Iran, Turki tenggara, dan India
Anggota:
Timur Tengah, Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya, Eropa Barat, Amerika Selatan dan Australia
Bahasa:
bahasa Suryani, Aram (liturgi), dan bahasa-bahasa setempat: Turoyo-Aram, Arab, Turki, Ibrani, Inggris, Malayalam, Belanda, Swedia dan Jerman
Penganut:
5.6 million
-

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_O...

Gereja Ortodoks Suriah (ܥܕܬܐ ܣܘܪܝܝܬܐ ܬܪܝܨܬ ܫܘܒܚܐ) adalah suatu kelompok gereja Kristen Ortodoks yang berpusat di bagian timur Laut Tengah. Menurut sejarah diawali dari Yerusalem yang terdiri dari para Rasul Yesus Kristus, para penginjil dan orang-orang Yahudi yang telah menjadi Kristen. Gereja ini kemudian berpindah ke kota Antiokhia, dan kemudian ke Urhoy (Eddesa) ditambah dengan orang-orang Aramia yang sudah bertobat dan bangsa-bangsa non-Yahudi yang lain. Gereja ini pertama kali didirikan di Antiokhia oleh Rasul Petrus, pemimpin para rasul, yang dianggap sebagai Patriarkh pertama dari Tahta Suci Rasuliah Antiokhia. Rasul Petrus sendiri menunjuk Mar Awwad (St. Avodius) dan Mar Ignatius Sang Pencerah sebagai para pengganti beliau. Mereka kemudian menggantikan tugas rasulinya setelah Rasul Petrus mati shahid di kota Roma. Kemudian, kota Antiokhia tidak saja menjadi Gereja Kristen yang pertama, tertua dan paling terkenal, tetapi juga menjadi dasar dari Kekristenan. Di kota Antiokhia-lah saat itu para rasul Yesus Kristus disebut sebagai orang-orang Kristen.

Doktrin Gereja Suriah

Asas keimanan Gereja Orthodox Syria dapat diringkas sebagai berikut: "Gereja ini percaya sepenuhnya akan Satu pribadi ganda Tuhan Yesus, dan satu sifat ganda yang terdiri dari dua sifat: yaitu ilahi dan manusiawi, yang tidak dapat bercampur, tak dapat dipisahkan dan tak berganti-ganti. Dengan kata lain, dua sifat (ilahi dan manusiawi) tergabung dalam satu sifat yang tanpa bercampur, tak terlebur dan tak berubah-ubah, tak berganti dan tak rancu. Batasan ini berlaku bagi semua sifat keilahian dan kemanusiaanNya. Berdasarkan definisi ini, keilahian-Nya menyatu dengan kemanusiaan-Nya, atau dengan tubuh-Nya, ketika Almasih disalibkan tidak pernah keilahian-Nya meninggalkan tubuh-Nya. Karena itu, salah besar dan sangat menyimpang dari iman Kristen yang universal bila orang mengatakan, “Kristus itu disalibkan tubuhNya saja.” Tetapi, sebaiknya dikatakan, “Firman Allah yang telah menjelma itu adalah Tuhan Yang Mahamulia yang telah disalibkan,” namun, kami mengatakan, “Ia telah menderita dan wafat dalam daging (dalam keadaannya sebagai manusia),” sebab keilahianNya tidak pernah tersentuh penderitaan dan kematiaan. Sebagai konsekuensinya, Maria adalah “Ibu dari Dia (Firman Allah yang telah menjelma) Yang Ilahi,” dan ungkapan “Engkau yang telah disalibkan bagi kami” adalah benar sebagaimana diucapkan dan diyakini dalam Trisagion, yang dialami oleh sifat kedua dari-Nya, yaitu Kristus. Asas iman inilah yang dipegang teguh oleh Gereja Siria Antiokhia dan Gereja Koptik Aleksandria yang telah menolak Konsili Khalsedon dan dokumen Leo dari Roma (Buku besar yang disebut Surat Paus Leo), karena kami hanya mengakui dasar-dasar iman yang ditetapkan tiga konsili ekumenikal di Nicea tahun 325 Masehi, Konsili Konstantinopel tahun 381 Masehi dan Konsili Efesus 431 Masehi. “Orthodox” berarti “Iman Yang Benar” yang dikenal oleh umat Syrian, Koptik, Armenia dan Ethiopia. Gereja-gereja itulah yang disebut sebagai “sister Churches” (Gereja-gereja saudari mereka). Mereka bersama-sama telah mengalami berbagai penderitaan dan penganiayaan-penganiayaan yang kejam yang ditujukan kepada mereka oleh Kaisar Byzantium panganut Konsili Khalsedon tersebut."

0 komentar:

Posting Komentar