Senin, 26 September 2016

ILMU DAN HAWA NAFSU


Ilmu itu bisa mendorong timbulnya nafsu, diantaranya adalah merasa lebih tahu dari orang lain, merasa pintar dan berpengetahuan, serta mendorong kesombongan secara halus.

Hak seseorang untuk membicarakan ilmu (mengajar) itu baru terbit setelah ia diminta mengajari/ada yang bertanya kepadanya. Tatkala tidak ada seorangpun yang bertanya atau minta diajari, pada dasarnya ia tidak punya hak sama sekali untuk mengajar disisi Allah ta'ala.

Jawab jika ditanya, ajarkan jika diminta. Demikianlah hendaknya engkau mengerti kedudukan dari hakmu sendiri disisi Allah ta'ala.

Jika engkau menjawab tanpa ditanya, itu adalah wujud dari dorongan nafsu merasa tahumu sendiri.

Jika engkau mengajari tanpa ada yg minta kepadamu untuk mengajari, itupun wujud dari hawa nafsumu sendiri.

Hal ini kusampaikan agar menjadi bahan perenunganmu, karena hawa nafsu itu akan mencelakakanmu dengan kesombongan khofi (lembut) yang tak engkau sadari.

Orang yang faham dengan sebenar-benarnya bukanlah orang yang berpengetahuan, sebab didunia ini banyak sekali yang berpengetahuan. Namun orang yang faham adalah mereka yang tahu akan haqnya disisi Allah,kapan terbit haknya dan kapan tdk. Lalu mampu menahan diri untuk tidak mengungkapkan pengetahuannya saat tidak terbit haknya untuk itu dari sisi Allah.

0 komentar:

Posting Komentar