Jumat, 16 September 2016

Mengapa Anak Saya Menangis Waktu Masuk Sekolah?

Sebagian ibu-ibu akan bertanya seperti itu jika melihat buah hati kesayangannya yang masih Balita diantar ke sekolah baik itu hanya untuk memperkenalkan dunia pendidikan kepada anaknya atau hanya sekedar ikut-ikutan untuk pergi ke sekolah. Bunda, perkenalkan buah hati kita sedini mungkin terhadap dunia luar, khususnya dunia pendidikan dan usia Balita atau Bayi Lima Tahun sangat dianjurkan untuk diperkenalkan ke dunia luar karena dengan usia dibawah 5 tahun tersebut, anak-anak akan mendapat pengalaman baru dalam kehidupan mereka setelah pendidikan dalam keluarga.

Dengan memperkenalkan dunia luar kepada anak maka akan menambah tumbuh kembang mereka khususnya dalam konteks sosial dan tentunya juga akan sangat membantu orang tua dalam mengetahui respon sang anak terhadap perubahan yang mereka dapatkan. Dengan begitu, orang tua juga akan lebih mudah dalam memberikan pendidikan dan pemahaman yang baik untuk sang anak. Oiya bunda, jika buah hati kita menangis saat diperkenalkan ke dunia luar khususnya dunia pendidikan di sekolah, harap jangan memarahinya ya bun.. Mereka menangis karena ada alasannya loh, yuks kita lihat mengapa anak menangis waktu masuk sekolah?

Mengapa Anak Saya Menangis Waktu Masuk Sekolah
Anak menangis waktu masuk sekolah tentunya orang tua juga sudah tahu sebelum mereka berangkat ke sekolah dan orang tua juga pasti tahu kalau ada kemungkinan anak bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan tidak bisa beradaptasi sehingga anak-anak akan merasa asing dengan lingkungan baru tersebut. Sehingga kalau anak sudah tidak nyaman dengan keadaan atau lingkungan baru dimana dia berada, maka anak-anak akan merespon dengan berbagai cara yaitu berdiam diri, menangis, dan marah atau ngambek. Nah kalau sudah seperti itu seharusnya orang tua harus lebih tanggap dan tidak memaksakan anak-anak untuk selalu menerima dengan dengan lingkungan baru mereka. Selain harus peka terhadap anak, orang tua juga perlu mengetahui alasan lain mengapa anak menangis waktu masuk sekolah seperti yang tertulis dibawah ini:

Anak Berpikir Tidak Bisa Melakukannya Tapa Orang Tua
Karena terbiasa bersama kedua orang tua dan ketika sang anak berada diluar rumah atau lingkungan yang masih baru atau asing bagi mereka maka anak-anak akan berpikir mereka terasa asing tanpa kehadiran orang tua. Untuk itu ketika orang tua menghadapi buah hatinya seperti itu maka pastikan orang tua sabar dan optimis dalam menghadapi buah hati tersebut. Berikan pemahaman dan pengertian kalau anak-anak akan bertemu dengan banyak teman yang seumuran dengan dia yang bisa sendirian tanpa ditemani oleh ibunya. Katakan juga pada sang anak kalau ada ibu guru yang akan menemani dan mengajak bermain bersama-sama

Anak Takut Karena Tidak Ada Orang Tua
Seperti yang telah dijelaskan, anak adalah individu yang unik. Mereka sangat mudah dan memiliki ingatan yang kuat dengan apa yang pernah dikatakan kepada mereka. Ketika anak di tinggal bersama teman-temannya yang masih belum dikenalnya dan orang tua pernah mengatakan kalau akan menemani sang anak selama di sekolah dan menjemputnya ketika jam sekolah berakhir namun orang tua melanggar kesepakatan atau janji tersebut dengan sang anak. Untuk itu, bagi orang tua yang pernah 'ngibulin' anak untuk tetap menjaga anak sampai jam pulang sekolah dan melanggarnya, ya itu untuk kebaikan, alangkah baiknya orang tua memberikan penjelasan kepada anak bahwa sebagai orang tua akan menjeput sang anak nanti setelah jam sekolah selesai. Dengan adanya komitmen ini pastikan orang tua untuk tidak melanggarnya, jemput anak setelah jam sekolah berakhir atau waktunya pulang

Anak Takut Diasingkan & Tidak Punya Teman
Setiap anak memang memiliki karakter yang berbeda, ada yang senang ketika bertemu orang yang baru dikenalnya seperti putri saya, dia sangat senang bermain dan selalu menyapa jika ada orang yang baru di lihat, padahal anak saya ini masih berusia 2 tahun lebih dan saat ini selalu ikut tantenya sekolah. Dan ada juga anak yang memiliki karakter ingin selalu bersama orang tuanya. Seperti waktu mengenalkan dunia sekolah pertama kali, meskipun di sekolah melihat banyak anak-anak seusianya, belum tentu anak tersebut mau menerima kehadiran mereka karena mungkin si anak ini khawatir dan berpikiran tidak dapat diterima, disukai, atau tidak dapat bergabung dengan anak-anak seusianya. Jika ibu-ibu atau orang tua menghadapi anak seperti itu, ketika sudah sampai di sekolah, jangan biarkan anak langsung ditinggalkan begitu saja, antar anak sampai di depan kelasnya dan pertemukan dengan guru pengajarnya dan bicarakan pada pengajarnya tersebut tentang kondisi sang anak. Dengan memberitahukan keadaan anak kepada guru pengajaranya, maka guru tersebut akan melakukan langkah-langkah yang bisa membuat anak tersebut bisa betah dan tidak menangis saat di tinggal ibunya atau orang tuanya. Untuk itu, buat orang tua yang akan menyekolahkan anaknya, perhatikan dan cari info juga mengenai pengajar yang akan mengajar anak-anak kita, saat ini banyak sekali guru-guru muda yang mengajar anak-anak PAUD atau TK namun tidak memiliki keterampilan khusus yang mampu mengayomi, melindungi, mendidik dan mengasuh anak-anak kita di sekolah. Ingat loh, guru adalah orang tua kedua setelah kita

Anak Takut Mengalami Kejadian Buruk
Seperti yang telah dijelaskan diatas, orang tua sebenarnya sudah memberikan bimbingan dan arah yang baik bagi anak-anaknya sebelum memutuskan untuk sekolah karena orang tua pasti lebih mengerti perubahan yang akan diterima oleh anak-anaknya ketika pertama kali di sekolah. Dan untuk lebih meyakinkan sang anak, maka peran serta guru di sekolah sangat membantu anak dalam menghadapi dunia baru mereka. Sekolah adalah dunia yang penuh banyak anggapan bagi sang anak, apalagi sebelum sekolah terkadang sudah ada yang mengatakan kalau guru ini guru itu sangat galak sekali kepada murid-muridnya. Sehingga hal-hal seperti itulah yang akan membuat persepsi sang anak berubah tentang sekolah, sekolah adalah tempat mengerikan dengan guru yang galak. Nah, maka dari itu pemilihan sekolah dan guru untuk anak-anak kita sangat perlu dilakukan, jangan hanya karena sekolahannya favorit tapi gurunya galak dan tidak sabaran dalam mendidik dan mengajar anak-anak PAUD atau TK, jangan harap anak ibu betah dan kerasan untuk tinggal didalam kelas tersebut. Untuk itu, ketika anak sudah ada didalam kelas, peran serta seorang guru agar anak tidak takut atau mengalami kejadian buruk karena hanya seorang guru sangat diperlukan. Mulai dari jam 07 pagi sampai jam 10 atau 11, perubahan anak bisa terjadi karena seorang guru karena pada beberapa jam tersebut guru adalah orang tua bagi anak-anak kita

Itulah 3 poin penting yang perlu orang tua ketahui mengapa anak menangis waktu sekolah, tentunya anak sekolah disini yang dimaksud adalah anak-anak yang baru pertama kali mau sekolah atau pra sekolah seperti di Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD dan di TK atau Taman Kanak-Kanak. Jika anak sudah kelas 1 SMP masih menangis itu bukan karena apa-apa bunda, mungkin karena uang jajannya aja yang kurang hehee.. Eits tapi bisa juga loh anak SMP kelas 1 yang baru masih terkadang juga menangis karena adanya perubahan tempat dan orang-orang asing disekitarnya dan ini juga karena bisa dipengaruhi oleh karakter anak tersebut

0 komentar:

Posting Komentar