Jumat, 16 September 2016

Cara Mengasuh Anak Agar Cerdas Dan Sehat

 Kita semua tahu dalam mengasuh anak yang baik adalah adanya kekompakan antara suami dan istri, antara ayah dan ibu. Jika keduanya sepakat untuk sama-sama mengurus anak maka tumbuh kembang anak menjadi sangat baik, anak lebih diperhatikan, anak lebih dijaga dan pastinya sama-sama lebih peduli terhadap anak. Namun kencenderungan saat ini banyak orang tua yang membagi dalam mengasuh anak, misalnya ibu hanya mengasuh anak sedangkan ayah hanya bekerja, ibu yang memandikan anak dan ayah yang memberikan makan dan minum, dan sebagainya. Bahkan dalam mengasuh anak ini mereka ada yang membuat perjanjian misalnya si ibu bagian ini dan si ayah bagian itu. Apakah cara mengasuh anak seperti itu benar? Jika hanya untuk pembagian tugas untuk keperluan anak, masih boleh-boleh saja namun jika secara keseluruhan digunakan untuk mengasuh anak dibagi-bagi maka cara seperti itu tidak benar karena cara seperti itu akan berakibat pada hubungan suami istri menjadi tidak nyaman dan harmonis. Kalau bisa dilakukan secara bersama-sama, mengapa tidak dilakukan bersama-sama?

Cara Mengasuh Anak Agar Cerdas Dan Sehat

Jika dalam mengasuh anak dilakukan secara bersama-sama maka dampak yang ditimbulkannya pun sangat baik, baik untuk keluarga dan baik untuk anak-anak. Dampak bagi keluarga diantaranya adalah seluruh anggota menjadi lebih peduli, sedangkan bagi anak adalah seperti yang diuraikan pada artikel Cara mengasuh anak agar cerdas dan sehat berikut ini

Berikut Cara Mengasuh Anak Agar Cerdas Dan Sehat
Kebebasan Untuk Anak
Bebas disini artinya adalah memberikan kebebasan untuk sang anak dalam menjelajahi lingkungan disekitarnya. Lingkungan merupakan salah satu sarana dalam memicu aktivitas gerak dan otak anak. Semakin besar rasa ingin tahu anak terhadap lingkungannya maka anak semakin aktif dan giat, tentunya daya pikir anak semakin berkembang. Ingat kebebasan disini jangan sampai anak-anak lepas kontrol, pengawasan dan kendali orang tua tetap diperlukan

Minat dan Keinginan Anak
Anak akan marah dan kecewa apabila keinginannya dibatasi oleh orang tua,. Biarkan keinginan anak tersebut muncul seiring dengan potensi yang anak-anak miliki. Jika potensi dari dalam anak tersebut keluar maka minat akan akan terlihat dan proses tumbuh kembang anak menjadi maksimal termasuk tingkat kecerdasan anak

Ilmu Pengatahuan
Mengajarkan anak tidak hanya sebatas didalam rumah atau di lingkungan sekitar rumah tapi berilah anak ilmu pengetahuan tentang apa saja agar daya pikir akan semakin meningkat

Buku
Ketika anak berusia 2 tahun, anak cenderung meminta sebuah buku, untuk itu sediakanlah buku apa saja yang bisa meningkatkan pengetahuan dan proses berpikir mereka. Misalnya buku tentang hewan, buku mewarnai, dan buku cerita

Orang Tua Model
Bukan orang tua yang berprofesi sebagai model tapi orang tua model adalah orang tua yang bisa menjadi contoh bagi anak-anaknya. Jika orang tua gemar membaca maka anak juga akan mencontoh orang tua dalam membaca, jika orang tua gemar berolahraga maka anak juga akan ikut-ikutan bergerak sesuai kemampuannya. Untuk itu jadilah orang tua yang baik untuk anak-anak, seperti pepatah mengatakan "Buah jatuh tidak jatuh dari pohonnya"

Pertanyaan Untuk Anak
Memberikan pertanyaan kepada anak sangat bagus untuk merangsang daya pikirnya. Dengan memberikan pertanyaan, anak akan mencari jawaban dari pertanyaan tersebut. Pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan sederhana yang menyangkut aktivitasnya, misalnya minum susu, pertanyaan yang diajukan adalah "Adek minum susu apa?" atau "Susu adek apa?" atau pertanyaan nama orang anggota keluarga, misalnya "Nama mama siapa?", "Nama papa siapa?", dan sebagainya. Dengan mengajukan pertanyaan seperti itu kepada sang anak maka pada suatu waktu anak akan balik bertanya tentang sesuatu yang baru mereka lihat, baik itu benda atau pun orang. Misalnya "Mama itu apa?", "Mama itu siapa namanya?". Dan ini menunjukkan proses berpikir anak benar-benar bekerja

Kesempatan Anak Untuk Sebuah Keputusan
Biarkanlah anak dalam mengambil tindakan dari setiap yang mereka lakukan, karena dengan memberikan kesempatan kepada anak, mereka akan mulai mengerti tentang Apa dan Mengapa atau dalam arti anak akan belajar tentang sebab dan akibat. Dengan memberikan kesempatan kepada anak maka dia akan mengambil keputusan dari apa yang mereka lakukan dan cara ini juga akan membuat anak belajar tanggung jawab dan berpikir menganalisa. Misalnya; anak melihat teman sebayanya sudah bisa bersepeda, maka secara spontan anak juga ingin bersepeda, dan ketika anak mulai naik sepeda dan jatuh maka anak akan berpikir lagi, "Kalau saya naik sepeda, saya akan jatuh. Kalau saya jatuh, kaki saya sakit" Jika pola pikir anak seperti itu maka sebagai orang tua adalah memberikan support dengan segala keputusannya tersebut

Bersosialisasi
Sumber utama pengetahuan anak adalah dengan cara bersosialisasi. Dengan bersosialisai tidak hanya meningkatkan kecerdasan anak tapi segala aktivitas tubuh anak juga bekerja dengan baik, sikap perilaku, mental dan watak anak akan terbentuk dengan cepat

Gizi
Tidak dapat dipungkiri, anak cerdas dan sehat membutuhkan nutrisi yang seimbang. Khusus untuk kecerdasan anak, berilah asupan nutrisi untuk otak yang berperan penting dalam perkembangan otak seperti makanan dan minuman yang mengandung DHA

Kesehatan Anak
Olahraga adalah salah satu faktor yang membantu anak sehat. Biarkanlah anak turut serta dalam olahraga selama aktivitas tersebut tidak memberatkan anak-anak. Dengan olahraga, tubuh menjadi sehat dan anak dengan mudah dalam belajar berbagai hal, serta mengeksplorasi potensi kecerdasan yang ada dalam dirinya secara optimal

0 komentar:

Posting Komentar