Minggu, 25 Mei 2014
Kiat Mengajarkan Tahfidz Qur’an Pada Anak*
Muqaddimah
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT sbg hudan/petunjuk (QS.2:2) bagi setiap muslim. Konsekuensinya, setiap muslim wajib berinteraksi dengannya. Bentuk interaksi denagn Al-Qur’an meliputi : membaca dan memperbaiki bacaannya, mentadabburinya, mengamalkannya, menda’wahkannya serta menghafalkannya. Allah SWT sengaja memudahkan kita untuk melaksanakan lima tugs tsb. Firman Allah :
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan/pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS:54:17).
Imam Qurtubi dalam menjelaskna ayat tsb menyatakan sbb. : “artinya Aku (Allah) memudahkan menghafalnya dan membantu bagi yang berusaha menghafalnya. Adakah orang yang berusaha menghafalkannya, sehingga dimudahkan dalam menghafalkannya? (tafsir al-qurtubi surat al-Qomar)
Teknik Mengajarkan Tahfidz Pada Anak
1. Kenali potensi anak :
Kenali bakat dan kemampuan anak
Kenali kemampuan daya ingatnya
Kenali minat anak
Kenali anak yg mengalami kesulitan belajar atau interaksi
2. Pastikan situasi kondusif :
Tidak dalam keadaan dipaksakan
Tidak mengantuk
Tidak letih/kelelahan
Tidak kekenyangan atau sebaliknya
Tidak dalam kedaan capek belajar
Tidak sedang bermain, kecuali menghafal sambil bermain atau bermain sambil menghafal
Tidak dalam keadaan bad mood atau sakit
3. Teknik pada saat pengajaran :
Niatkan dengan ikhlas dan penuh kesabaran
Memiliki kemuan kuat dan optimis akan bisa mengajrkan anak
Berdoa agar dimudahkan Allah SWT (istighfar, sholawat dan do’a)
Lakukan dengan fun (menyenangkan)
Memilih waktu yang tepat
Memilih tempat yang sesuai
Ciptakan situasi dan kondisi tenang
Dimulai dari ayat-ayat yang mudah dihafal
Mengajarkan dengan bacaan yang benar sesuai dengan kaidah tajwidnya
Menggunakan satu jenis mushaf, jangan berganti-ganti, disarankan memakai mushaf cetakan pojok dng rosmul usmani
Lebih ideal kalau OT nya juga sama-sama menghafal (ada keteladanan dan motivasi)
Selalu diulang-ulang, kontinyu dan konsisten
Kalo perlu menjelaskan nilai yang terkandung pada ayat yang dihafal
Sesekali dalam situasi nyaman menjelaskan hikmah menghafal al-qur’an
4. Hal yang harus diperhatikan untuk anak :
Jangan mencela anak : nakal, bodoh, bandel, syetan dst
Jangan membeir presseur/tekanan yang berlebihan dan tidak mendidik
Berikan nutrisi yang tepat buat kecerdasan otak anak
Jangan berlebihan mengkonsumsi zat-zat kimia pada makanan/jajanan anak yang dalam jangka panjang bisa merusak otak
5. Teknik pengajaran pada usia yang berbeda:
1. Usia : 0 – 2 tahun :
bacakan surat al-fatihah tiap pagi, siang, sore, malam
tiap waktu diulang sampai 3x
setelah hari ke-5 diteruskan dengan surat an-naas dst dng metode yg sama
setiap 1 waktu, surat yg sdh dihafal diulang minimal 1x
2. Usia : 2 – 4 tahun :
sama dengan metode diatas, jika kemmpuan mengucapkan kurang, ditambah waktu menghafalnya misalnya menjadi 7 hari
sering didengarkan murottal
3. Usia diatas 4 tahun :
Mulai diatur lebih serius
Ajari menghafal sendiri
Ajari muroja’ah sendiri
Selalu dimotivasi agar selalu semangat
Kalau perlu 3-4 x sehari : pagi, siang, sore,malam
6. Menjaga hafalan anak :
Jauhkan anak dari akhlak tercela, arahkan dalam situasi akhlak terpuji
Mengulang-ulang hafalan : bisa sendiri, dengan kaset, dengan kawannya atau dengan OT nya, terutama ayat-ayat yang susah atau yang mirip-mirip
Memelihara motivasi anak
Memberikan reward/hadiah
Berkunjung ke para huffadz (penghfal al-qur’an)
Mendekatkan anak dengan lungkungan al-qur’an
Menciptakan kompetisi sehat dengan saudarnya/anak yang lain
Mengikutkan anak untuk lomba tahfidz
Berdoa agar Allah SWT senantiasa memelihara hafalannya
7. Beberapa metode menghafal Al-Qur’an :
Teknik mengulang
Teknik menghafal dengan berpasangan
Teknik mendengar dengan kaset/CD
Teknik merekam
Teknik menulis
Teknik tematik
Dll
Penutup
Semua paparan di atas hanya sebuah upaya agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal dan efektif. Lebih dari itu semua kita tawakkalkan kepada Allah yang Maha Tahu, Maha Mengajarkan kepada setiap hambanya. Namun Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan usaha kita sekecil apapun hasil yang kita capai. Allah akan menghargai kerja keras kita bukan hasil yg kita capai.
*dari berbagai sumber
Wallaahu a’lam
H.Abdul Kholik, S.Pd
0 komentar:
Posting Komentar